Pantai Kejawanan, yang terletak di wilayah Cirebon, merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki kekayaan biodiversitas tinggi, terutama dari kelompok spesies Filum Mollusca, Kelas Bivalvia. Bivalvia, yang terdiri dari kerang-kerangan, siput laut, dan remis, memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir, baik sebagai pemfilter air maupun sebagai sumber daya alam bagi manusia. Dalam pengamatan di Pantai Kejawanan, ditemukan beberapa spesies bivalvia yang hidup di zona intertidal dan subtidal. Kerang-kerangan seperti Anadara granosa, Meretrix lamarckii, dan Polymesoda erosa mendominasi habitat ini, berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam upaya judi bola bertahan hidup dan berkembang biak.

 

Spesies-spesies tersebut memiliki adaptasi yang khas terhadap kondisi pantai yang terpengaruh pasang surut air laut. Bivalvia mengandalkan sistem filtrasi untuk memperoleh makanan, menyaring partikel-partikel organik dari air laut. Di Pantai Kejawanan, kualitas air yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti limbah domestik dan industri, memberikan tantangan tersendiri bagi kelangsungan hidup bivalvia. Beberapa spesies dapat bertahan meskipun kualitas air menurun, namun ada juga yang sensitif terhadap perubahan tersebut, yang dapat berdampak pada populasi dan distribusi mereka di area tersebut. Oleh karena itu, pemantauan secara berkala terhadap kondisi lingkungan dan kualitas air sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem ini.

 

Selain itu, aktivitas penangkapan bivalvia oleh masyarakat sekitar juga mempengaruhi kelangsungan spesies ini. Meskipun menjadi sumber pendapatan bagi nelayan lokal, overeksploitasi dapat mengancam populasi bivalvia yang ada. Oleh karena itu, penting untuk mengatur praktik penangkapan agar lebih berkelanjutan, dengan memperkenalkan teknik budidaya kerang yang ramah lingkungan dan membatasi waktu penangkapan pada musim reproduksi. Penelitian lebih lanjut mengenai ekologi dan distribusi spesies Filum Mollusca Kelas Bivalvia di Pantai Kejawanan juga diperlukan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna merancang kebijakan konservasi yang efektif. Dengan demikian, keberlanjutan ekosistem pesisir dan pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dapat tercapai.